Selasa, 24 September 2013

Pitutur Soko Wong Tuwo

Tiga tahun pertama kehidupan bayi merupakan periode emas yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Pada masa ini, nutrisi yang lengkap menunjang pertumbuhan otaknya sebagai modal masa depan. Kendati demikian, stimulus juga memiliki kedudukan penting untuk perkembangan kecerdasan.

Memahami hal ini, saya ayah dari id fb... izzat arifin dan izzah rafania, membeberkan 5 rahasia membesarkan bayi cerdas.... >>pitutur soko wong tuwo

1. Jalin ikatan emosional yang erat. Ini bisa didapat dengan memberikan bayi naluri rasa aman dengan selalu mengupayakan skin to skin contact sejak lahir. Selain itu, memberi pijatan lembut pada tubuhnya, memakaikan sendiri pakaian bayi, serta berbicara pada bayi sejak awal dapat menjadi pemicu naluri rasa aman bayi. Hindari bertengkar di hadapan bayi karena akan menularkan rasa cemas pada bayi.

2. Sering bercakap-cakap dengan bayi. Semakin banyak kosa kata yang didengar sejak awal, makin dini anak mengembangkan kemampuan bicaranya. Anak berusia 3 tahun yang telah dapat berbicara dengan baik, dikatakan memiliki IQ yang lebih tinggi dibanding yang lain. Cobalah berbicara dalam nada yang bervariatif ketika berbicara dengan bayi.

3. Optimalkan ekspresi wajah saat berkomunikasi. Bayi dapat menangkap ekspresi wajah orang-orang di sekitarnya, semenjak masih berusia 3 hingga 4 bulan. Kemampuan membaca ekspresi wajah adalah dasar komunikasi non verbal anak. Jika perlu, kerap tunjukkan ekspresi wajah yang ceria dan bahagia sehingga bayi juga menjadi bayi yang bahagia.

4. Batasi penggunaan car seat dan stroller. Lebih baik bagi bayi digendong daripada dibaringkan di dalamstroller. Bahkan menggendong bayi dengan tangan lebih baik daripada menggendong dengan kain atau gendongan kangguru. Saat digendong dengan tangan, bayi dapat berotasi sesuka hatinya, bergerak lebih leluasa, dan dapat melihat ke banyak sisi seperti yang diinginkannya. Ini akan membuat bayi banyak belajar dari lingkungan sekitar.

5. Tunjukkan benda yang dituju sembari berbicara. Gunakan kalimat panjang yang menjelaskan berbagai benda yang Anda tunjuk. Kendati bayi belum paham apa yang dijelaskan orang dewasa, mereka akan mengingat apa yang tertangkap pendengarannya. Ini akan membuatnya lebih cepat bicara. Pada bayi berusia 9 bulan, mereka mulai memahami ketika Anda menunjuk ini dan itu sembari berbicara.

Jumat, 20 September 2013

-Lakukanlah, jika Rasulullah SAW melakukannya-


  •  Suami yang mencuci baju sendiri bukan karena ingin menyenangkan isterinya, bukan karena takut tangan   istri menjadi kasar, tapi KARENA Rasulullah SAW MELAKUKANNYA.
  •  Suami tidak bersuara keras pada istri bukan karena takut dengan isterinya akan marah dan pergi dari    rumah, tapi KARENA Rasulullah SAW MELAKUKANNYA.
  •  Suami sabar dan diam ketika istri menuntut hal-hal di luar batas kemampuannya bukan karena takut  ditinggalkan sang isteri, tapi KARENA Rasulullah SAW MELAKUKANNYA.
  •  Suami tersenyum melihat istrinya cemburu kepada perempuan lain bukan karena takut kepada isterinya,  tapi KARENA Rasulullah SAW MELAKUKANNYA.
  •  Suami memakan makanan istrinya yang asin atau pun yang keras bukan karena mencoba romantis di  depan isteri, tapi KARENA Rasulullah SAW MENGHARGAI MASAKAN ISTRINYA.
  •  Suami mengumpulkan sejumlah dana untuk disimpan isteri bukan karena bodoh dalam mengatur  keuangan, tapi KARENA Rasulullah SAW MELAKUKANNYA.
  •  Suami merawat anak-anak kecil ketika mereka sakit bukan karena mereka cocok jadi perawat pribadi, tapi   KARENA Rasulullah SAW MELAKUKANNYA.

Jadi......................."BUKAN KARENA TAKUT KEPADA ISTERI"

Berhentilah melakukan sesuatu karena merasa isteri kita adalah nafas kita, jantung hati kita, kehidupan kita, itu sesuatu hal yang aneh yang coba dikaitkan dengan sesuatu yang romantis. Lelaki yang romantis bukan yang selalu menurut semua kemauan isterinya.

Lakukanlah, jika Rasulullah SAW melakukannya. Tuntunannya karena Rasulullah SAW.

Maka hal itu akan bernilai ibadah. Namun bila tujuannya karena isteri anda, bisa saja yang anda dapatkan cuma ridha dari isteri, bukan Ridha dari Allah SWT.

Maka berhatilah-hatilah, karena ibadah itu yang dinilai adalah NIATNYA...!!!
Stop melakukan tindakan sok romantis yang tidak jelas pangkal ujungnya.


Sungguh usiaku sudah sangat renta, namun hamba belum bisa mengabdi dengan sebaik"nya, hamba yg bergelimang dengan dosa, masih pantaskah masuk ke surga.
Tiada yg abadi, kekayaan & jabatan bahkan kehidupan ini, setiap saat aku bisa saja mati, tapi aku malu menghadapMu tanpa bekal yg memadai.
Kiranya aku banyak salah & dosa, mohon kalian sudi memaafkan aku, karena aku hanya insan biasa, kerap tergoda syetan yg durjana.
Tutupilah segala aibku, jadilah saksi atas kebaikanku, jika sudi kalian mengenangku kelak, maka doakan aku, kutitipkan darahku yg masih tersisa, dia istri & anak"ku.

______________________________________________