Sabtu, 18 Januari 2014

Exist -

Iklasnya hati sering kali disalah arti
Tulusnya cinta tidak pernah engkau hargai
Berlalu pergi dengan kelukaan ini
Ku mengalah ku bersalah
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Berpaling muka bila saling bertatap mata
Seolah kita tiada pernah saling menyinta
Mencari sebab serta mencari alasan
Supaya tercapai hasratmu
manis di bibir memutar kata
malah kau tuduh akulah segala penyebabnya
siapa terlena pastinya terpana
bujuknya rayunya suaranya
yang meminta simpati dan harapan
engkau pasti tersenyum
dengan pengunduran diriku
tetapi bagi diriku suatu ketenangan
andainya kita terus bersama
belum tentu kita bahagia
selama tidak kau rubah cara hidupmu
Ada baiknya bila tidak lagi bersama
Terasa jauh kini ku kini dengan dosa
Aku tinggalkan walau tanpa kerelaan
Yang nyata kau tidak mengubah

Senin, 13 Januari 2014

Istri Selingkuh, Wajib Dicerai?

Pertanyaan:
Apa hukumnya bila istri selingkuh, dan bagamana kalau mau rujuk dan minta maaf sama suami?
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Seringkali dalam kasus perzinaan, yang lebih disalahkah adalah pihak lelaki. Padahal perempuan yang berzina, tidak lebih baik dari pada lelaki yang berzina. Terlebih ketika sudah menikah, dosa jauh lebih besar, karena Allah sudah memberikan pilihan yang halal untuknya.
Ketika seorang istri selingkuh, ulama memberikan rincian sebagai berikut,
Pertama, istri bertaubat dan sangat menyesali perbuatannya, bahkan dia berusaha meminta maaf kepada suaminya, mengubah cara pergaulannya dan cara berpakaiannya. Dia menjadi wanita yang dekat dengan Allah, menutup aurat dan menghindari pergaulan dengan lelaki yang bukan mahram.
Untuk kondisi ini, suami boleh mempertahankan istrinya dan tidak menceraikannya. Dengan dua syarat,
1.Suami harus siap memaafkan istrinya dan tidak mengungkit masa lalunya, setelah dia bertaubat.
2.Suami siap merahasiakan kasus istrinya dan tidak menceritakannya kepada siapapun.
Dengan sikap ini, insyaaAllah akan menjadi sumber pahala bagi suami, karena ini termasuk bentuk kesabaran.
Pernyataan kami ‘suami boleh mempertahankan istrinya’ artinya bukan kewajiban. Suami bisa mempertimbangkan dampak baik dan buruknya, untuk menentukan pilihan, cerai ataukah dipertahankan. (Fatwa Islam, no. 162851)
Ada sebagian suami yang tak kuasa menceraikan istrinya, namun sangat sulit baginya memaafkan perselingkuhan yang dilakukan istrinya. Sehingga yang terjadi, suami hanya bisa marah dan marah, bahkan menzalimi istrinya. Dalam kondisi ini, pilihan cerai insyaaAllah lebih baik, dari pada mempertahankan istrinya, agar tidak menimbulkan perbuatan maksiat yang baru.
Kedua, sang istri belum bertaubat dan tidak menunjukkan penyesalan, bahkan pergaulannya masih bebas seperti sebelumnya, meskipun bia jadi dia hanya meminta maaf kepada suaminya.
Untuk kondisi ini, ulama berbeda pendapat, apakah suami wajib menceraikan istrinya atakah boleh mempertahankannya.
Pendapat pertama, suami boleh mempertahankannya. Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Dr. Muhammad Ali Farkus mengatakan,
 “Seperti yang telah dipahami dalam aturan syariat, bahwa zina yang dilakukan salah satu diantara suami istri, menjadi sebab ditegakkannya hukum rajam. Namun jika hukuman ini tidak bisa ditegakkan, karena persyaratan untuk itu tidak terpenuhi, ikatan nikah tidak difasakh (dibubarkan) disebabkan zina yang dilakukan salah satunya. Dan tidak wajib difasakh, baik kasus zina itu terjadi sebelum hubungan badan atau sesudahnya, menurut pendapat mayoritas ulama.”
Pendapat kedua, suami tidak boleh mempertahankan istrinya dan harus menceraikannya. Karena ketika sang suami mempertahankan istrinya, dia dianggap tidak memiliki rasa cemburu, dan tergolong suami dayuts. Dan sikap ini termasuk dosa besar.
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Tiga orang yang tidak akan Allah lihat mereka pada hari kiamat: Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita tomboi, dan lelaki dayuts.” (HR. Ahmad 5372, Nasai 2562, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).
Dalam Musnad Imam Ahmad terdapat penjelasan siapakah Dayuts,
 
“Lelaki dayuts yang membiarkan perbuatan keji pada keluarganya.” (Musnad Ahmad no. 6113).
Syaikhul Islam pernah ditanya: ada seorang suami yang masuk rumahnya, tiba-tiba dia memergoki istrinya sedang bersama lelaki yang bukan mahram. Apa yang harus dilakukan si suami?
Jawaban Syaikhul Islam,
Dalam hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bahwa Allah ta’ala ketika menciptakan surga, Dia berfirman: ‘Demi keagungan dan kebesaran-Ku, tidak akan ada yang bisa memasukimu (surga), orang yang bakhil, pendusta, dan dayuts.” Dayuts adalah orang yang tidak memiliki rasa cemburu. Dalam hadis shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin memliki rasa cemburu, dan Allah juga cemburu. Cemburunya Allah adalah ketika ada seorang hamba melakukan apa yang Dia haramkan untuknya.”
Kemudian Syaikhul Islam melanjutkan penjelasannya,
 “Dan Allah telah berfirman:
Lelaki yang berzina tidak boleh menikahi melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dinikahi kecuali oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin. (QS. An-Nur: 3).
Oleh karena itu, pendapat yang kuat di antara pendapat ulama, bahwa wanita pezina, tidak boleh dinikahi kecuali setelah dia bertaubat. Demikian pula ketika seorang istri berzina, tidak boleh bagi sang suami untuk tetap mempertahankannya, selama dia belum bertaubat dari zina, dan dia harus menceraikannya. Jika tidak, dia termasuk dayuts.”
(Majmu’ Fatawa, 32/141).
Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari tipuan Iblis yang membinasakan. Amin
oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
 Menurut pemilik Blog ini - setelah membaca uraian di atas alangkah baiknya jika-- sholat istharoh--
Mohon petunjuk pada-Nya-- semoga diberikan jalan yang terbaik---

Senin, 06 Januari 2014

Puisi Untuk Ibu

IBU
pien u'r son

Tulisan ini
Tak berarti apa-apa
Untuk...
Arti seorang ibu

Bahasa ini
Tak menjadi apa-apa
Akan...
Arti seorang ibu

IBU...
Engkau memang luar biasa!
Tiada tanding...
Tiada banding...

IBU...!
Bolehkah aku bertanya!
Mengapa Engkau curahkan semua waktumu?
Sedang Engkau...tampak begitu lelah

IBU...!
Tolong sampaikan padaku
Dengan apa Engkau kan tersenyum
Dari mana, kubawa...secuil bahagia

IBU...!
Ijinkan aku menangis
Melihat letih, guratan di wajahmu
Semoga, kan menjadi catatan hidup
Kelak, menuju abadi...pintu surga





Jumat, 03 Januari 2014

Lirik - Tak Lagi Galau - Drizz Gautisha

Dulu kumemang kalau apa-apa diam
Hingga kutak bisa, serasa mati rasa
Kini tak lagi, kata Mama juga jangan
Bimbang ... itu menyakitkan

Kini ku tak lagi galau
Cukup kemarin kugalau
Bila hanya memang menyiksa-nyiksa batinku

Tak ingin  lagi ku galau
Cukup  kemarin kugalau
Kinilah saatnya kurasakan bahagia

Kini tak lagi, kata Mama juga jangan
Bimbang ... itu menyakitkan

Kini ku tak lagi galau
Cukup kemarin kugalau
Bila hanya memang menyiksa-nyiksa batinku

Tak ingin  lagi ku galau
Cukup  kemarin kugalau
Kinilah saatnya kurasakan bahagia

Kini ku tak lagi galau
Cukup kemarin kugalau
Bila hanya memang menyiksa-nyiksa batinku

Tak ingin  lagi ku galau
Cukup  kemarin kugalau
Kini saatnya kurasakan bahagia


 ***