Kamis, 18 Juni 2015

WUDHU SEBELUM TIDUR

Berwudhu merupakan kewajiban Umat Islam sebelum melaksanakan salat dan menjadi kegiatan sehari-hari bagi yang taat. Namun tidak banyak yang tahu keistimewaan dari berwudhu, terutama sebelum tidur.
 
Biasanya banyak orang yang langsung tidur tanpa melakukan wudhu terlebih dahulu. Namun sesungguhnya banyak sekali manfaat yang dapat kita petik seandainya kita berwudhu jelang sebelum tidur.
 
Manfaat ini tidak hanya bagi rohani semata, tetapi manfaat yang berkaitan dengan jasmani juga bisa diperoleh dengan melakukan wudhu terakhir sebelum kita berbaring di tempat tidur.
 
Bahkan sudah dilakukan penelitian khusus mengenai manfaat ini bagi umat Islam, karena itulah hal ini menjadi anjuran yang baik untuk dilakukan. Berikut manfaatnya, Kamis (18/6/2015):
 
1. Manfaat Berwudhu Bagi Tubuh yang Lelah
 
Tidur adalah istirahat malam yang kita lakukan untuk mengembalikan vitalitas tubuh yang berkurang setelah berbagai aktifitas yang dilakukan.

Dengan banyaknya aktifitas berat, terkadang kita pergi tidur dengan keadaan sangat lelah yang malah akan membuat tidur menjadi tidak nyenyak.
 
Di sinilah keistimewaan berwudhu sebelum tidur karena saat membilas tangan dan kaki dengan air, maka percikan air tersebut yang mengenai tangan dan kaki akan membuat otot-otot dalam tubuh menjadi lebih rileks serta dapat mengendurkannya.
 
Inilah manfaat pertama yang didapatkan dari berwudhu. Dengan demikian saat tidur sesudahnya maka tubuh tidak akan terasa terlalu lelah dan tidur menjadi lebih nyenyak. 
 
2. Manfaat Berwudhu Bagi Wajah untuk Kecantikan
 
Bagi wanita, kondisi wajah adalah sangat penting dan erat kaitannya dengan kecantikan yang alami. Karena itulah banyak sekali wanita yang menggunakan produk kosmetik untuk wajahnya sesaat sebelum tidur. Padahal sesungguhnya hal tersebut tidak perlu dilakukan karena cukup dengan berwudhu saja sudah cukup.
 
Dengan berwudhu kita akan membasuh wajah sampai ke dalam hidung. Hal ini dapat membuat kulit wajah menjadi bersih. Bahkan sudah dilakukan penelitian untuk hal ini dimana jika melakukan wudhu maka wajah hanya akan memiliki sedikit kuman jika dibandingkan tidur tanpa berwudhu terlebih dahulu. Karena itulah, lebih baik untuk melakukan wudhu sebelum tidur bagi kecantikan.
 
3. Manfaat Berwudhu Bagi Rohani untuk Ibadah
 
Sekarang di bagian yang paling penting dari berwudhu adalah manfaatnya bagi rohani sebagai bagian dari Ibadah. Terdapat hadits yang menyatakan bahwa barang siapa yang berwudhu sesaat sebelum ia tidur, maka orang itu akan mendapatkan perlindungan istimewa dari malaikat yang akan terus menjaga sampai saat ia terbangun keesokan harinya.
 
Sebagai keistimewaan berwudhu sebelum tidur, malaikat juga akan memanjatkan doa agar dosa-dosanya diampuni karena Ia telah tidur dalam keadaan yang sangat suci setelah melakukan wudhu.

Rabu, 17 Juni 2015

TUNTASKAN PEKERJAAN MU

Ngaji.. bareng Aa gym
 “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS. Al Insyirah [94] : 7)
Saudaraku, janganlah kita seperti orang yang tidak jelas dalam mengerjakan sesuatu. Seperti orang yang berniat membereskan isi lemari baju. Ketika sebagian baju dikeluarkan terlebih dahulu, kemudian ia menemukan beberapa lembar foto masa lalu. Akhirnya ia sibuk memilah-milah dan mengumpulkan foto itu dan berpikir untuk mencari foto yang lain yang mungkin masih terselip. Lalu timbul pikiran untuk menyusunnya dalam satu album foto. Ia pun mencari album yang masih kosong, lalu sibuk dengan foto-foto itu. Sementara tumpukan baju dan lemarinya tak beres ia rapihkan.
Tidak sedikit orang, bahkan mungkin termasuk kita di antaranya, yang jika melakukan suatu pekerjaan, tidak fokus sehingga tidak selesai dengan baik. Target tidak tercapai, rencana meleset jauh, gara-gara tidak fokus dan banyak keinginan setiap kali menemukan sesuatu hal yang lebih menarik hati. Akhirnya, pekerjaan tidak ada yang tuntas. Alih-alih menuruti kesenangan hati, yang terjadi malah pekerjaan menjadi berantakan.
Tidak sedikit orang yang lebih mudah untuk menuruti kesenangan, menuruti keinginan meraup untung banyak dari sana-sini, namun lupa untuk mengukur kapasitas dan kemampuan diri. Hasilnya, bukan keuntungan yang bertambah, malah kerugian yang semakin besar karena pikirannya terbagi, tenaganya terbatas, hingga tak ada satupun yang mencapai target.
Sikap yang demikian bukanlah sikap yang diajarkan di dalam Islam. Rosululloh Saw. mencontohkan bekerja secara tertib dan tuntas sebelum beranjak kepada pekerjaan yang lainnya. Dalam salah satu hadits, Rosululloh Saw. bersabda,“Sesungguhnya Alloh Swt. mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, maka ia bekerja dengan itqan (menuntaskan dengan sempurna) pekerjaannya.” (HR. Thobroni)
Seorang pemimpin yang dicintai rakyatnya adalah pemimpin yang bekerja secara serius mengayomi kepentingan rakyatnya. Seorang karyawan yang dicintai atasannya adalah karyawan yang bekerja dengan penuh dedikasi dalam setiap tugasnya. Seorang pebisnis yang dicintai mitranya adalah pebisnis yang profesional dalam perniagaannya. Maka, beruntunglah orang yang senantiasa melatih dirinya untuk melakukan pekerjaan secara tuntas. Wallohua’lam bishowab.

Selasa, 16 Juni 2015

PENGARUH ISTRI TERHADAP CARA SUAMI MENCARI NAFKAH

Ngaji...
Hasan al-Bashri berkata:
“Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu akupun beli dari pedagang lain.”
2 tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah, Lalu aku tanya kepadanya:”Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?”Ia menjawab : “Iya benar”Aku bertanya lagi:”Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!”Ia pun bercerita:”Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang banyak ia menganggapnya sedikit.
Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata:’Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)’.”Masya Allah…Milikilah sifat Qana’ah -suka menerima- / jiwa selalu merasa cukup.Biasanya Wanita (Istri) sering TERJEBAK pd KEINGINANnya tuk terlihat Cantik dgn Pakaian yg Serba Mahal.Janganlah menjadi jurang dosa bagi Suamimu.
Wanita shalihah akan mendorong Suaminya kpd kebaikan,keta’atan sedangkan wanita kufur akan menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa,kemakshiatan.CUKUPKAN DIRI DGN YG HALAL&BAIK. Ukuran Rizki itu terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya.
[Kitab al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm (5/252) karya Abu Bakr Ahmad bin Marwan ].