Selasa, 19 April 2022

Kembali Fitrah

Ayah mengeluh anak gadis atau anak perjakanya susah bangun shubuh. 
Padahal secara fitrah, setiap anak sejak bayi itu suka bangun dini hari sebelum subuh. Tapi Orangtuanyalah yang kemudian menyuruhnya tidur kembali karena hari masih gelap 
Orangtua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya mudah sakit karena buruknya pola makan. Padahal secara fitrah, setiap anak sejak bayi suka makanan alami (natural) tanpa pemanis, pengawet dsbnya. Namun Orangtuanyalah yang kemudian malas memasak dan mengenalkannya Junk Food, pizza, burger, gorengan dan makanan kemasan,  sehingga  pola makan orang dewasa yang buruk berpengaruh
Orangtua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya jorok atau tidak berhati-hati pada najis
Padahal secara fitrah, setiap anak sejak bayi suka kebersihan, mereka menangis jika bajunya basah terkena pipis atau pup. Tapi Orangtuanyalah yang mengenalkannya pampers dan membiarkannya basah karena pipis atau pup aja di pampers nanti kalo sudah penuh di ganti. itu karena orang tua malas menggantinya  

Orangtua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya males gerak atau kecanduan game. Padahal secara fitrah tiap anak sejak bayi sangat suka bergerak dengan antusias kesana kemari,  berlarian. Tapi
Orangtuanyalah yang menyuruhnya banyak diam layaknya anak "shaleh" dan memberinya gadget agar diam
Orangtua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya ragu-ragu, lambat mengambil keputusan, mudah dibully. Padahal secara fitrah tiap anak sejak bayi sangat percaya diri. Hanya saja Orangtuanyalah yang kemudian banyak memaksanya mengalah, melarangnya memilih sendiri bajunya, tidak memberinya kepercayaan untuk mencoba walau salah. 

Orangtua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya malas sholat, harus disuruh suruh. Padahal secara fitrah tiap anak sejak bayi sudah mengenal Robbnya dan menyukai kebaikan 
Orangtuanyalah dulu yang memaksanya melihat sholat maupun ibadah itu nanti dulu,  masih repot, lagi dijalan.
Padahal Allah sendiri memerintahkan orangtua untuk menyuruh anaknya sudah mengenal sholat sejak usia  7 tahun disiplin tepat waktu.  

Orangtua mengeluh anak gadis atau anak perjakanya bingung bakatnya, tak punya gairah pada aktifitas produktif. Padahal secara fitrah tiap anak sejak bayi punya sifat unik yang khas yang kelak akan menjadi peran peradaban terbaiknya yang unik. Namun Orangtuanyalah yang mencubit anak cerewet bisa jadi dia ada bakat (penasehat organisasi), menghukum anak krna keras kepala mungkin dia jadi ( pemimpin masa depan), memaksa bicara jika anaknya pendiam apakah kelak dia (pemikir dan peneliti), menyuruh diam anak kepo bisa jadi kedepanya punya (pandangan hebat dalam hidup), memaki anak yang sensitif dan cengeng mungkin bakat (psikiater atau sastrawan), menyetop anak yang banyak akal bisa jadi dia kelak. Seorang (innovator) dstnya...dstnya...

Ternyata begitu banyak keluhan ketika anak menjelang AqilBaligh bahkan sesudahnya, karena kita seringkali merasa lebih hebat dari Tuhan, merasa fitrah yang Allah instal itu kurang sehingga dilebaykan atau dilalaikan dan diabaikan atau diintervensi hingga cidera. 

Jika sudah terlanjur maka bertaubatlah, banyak berdoalah agar Allah mengembalikan fitrah anak anak kita, mohonkanlah maaf pada ananda, dekaplah sebelum terlambat, ulangi prosesnya sebagaimana dahulu anak masih kecil, gairahkan kembali cintanya pada Ilahi dstnya. Kemudian rileks dan optimis dalam merawat dan menumbuhkan fitrah anak.
#salahayah #maafkan #yuk_iso_yuk

Tidak ada komentar: